MAKALAH
PENDIDIKAN SENI
RUPA
“KRITIK SENI”
III E - PGSD
Disusun
oleh :
™ Imasyuka
Lufita (14186206153)
™ Trisna
Ria auretha (14186206155)
™ Dina
Puspita Sari (14186206156)
™ Linda
Arizka (14186206298)
Sekolah Tinggi Keguruan dan
Ilmu Pendidikan
(STKIP) PGRI TULUNGAGUNG
Jalan Mayor
Sujadi Timur No.7 Tulungagung - Jawa Timur
Telp/Fax : 0355-321426 email : info@stkippgritulungagung.ac.id
STKIP
PGRI TULUNGAGUNG
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
karena telah melimpahkan
rahmat, karunia dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami mampu menyelesaikan tugas
makalah ini dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Seni Rupa
SD 1. Adapun topik yang dibahas didalam makalah ini adalah mengenai Kritik Seni.
Dimana setelah membahas topic ini, diharapkan pembaca dapat memahami segala sesuatu
mengenai pengertian, ruang lingkup, jenis, tahapan dan fungsi kritik seni.
Kami menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari sempurna serta masih banyak
terdapat kekurangan, baik mengenai isi didalamnya maupun dari segi pengerjaannya.
Hal ini disebabkan karena keterbatasan kemampuan yang kami miliki. Oleh karena itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang inovatif demi perbaikan di masa
yang akan datang.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis
dan pembaca tentunya.
Penulis,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................. 2
DAFTAR ISI................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN..................................................... 4
1. 1.
Latar Belakang............................................................ 4
1. 2.
Rumusan Masalah....................................................... 4
1. 3.
Tujuan Penulisan......................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN........................................................ 6
2. 1.
Pengertian Kritik Seni................................................. 6
2. 2.
Jenis Kritik Seni.......................................................... 6
2. 3.
Tahapan dalam Kritik Seni Rupa................................ 9
2. 4.
Fungsi Kritik Seni....................................................... 10
BAB III PENUTUP.................................................................. 12
3. 1.
Kesimpulan................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang
Kritik adalah masalah
penganalisaan dan pengevaluasian sesuatu dengan tujuan untuk meningkatkan
pemahaman, memperluas apresiasi, atau membantu memperbaiki pekerjaan. Menurut
KBBI kritik adalah kecaman atau tanggapan, kadang-kadang disertai uraian dan
pertimbangan baik buruk terhadap suatu karya, pendapat, dan sebagainya.
Seni ialah ekspresi perasaan
manusia yang dikongkritkan, untuk mengkomunikasikan pengalaman batinnya kepada
orang lain (masyarakat penikmat) sehingga merangsang timbulnya pengalaman batin
pula kepada penikmat yang menghayatinya. Dalam seni, terdapat nilai keindahan
dan nilai estetis yang terkandung.
Di dunia seni seringkali kita
menjumpai kata-kata yang bersifat kritikan. Setiap orang secara tidak sadar
akan melakukan kritikan terhadap sebuah karya atau suatu benda hasil produksi yang
mereka lihat atau mungkin mereka kenakan. Pada makalah ini, kelompok kami akan
membahas tentang kritik seni.
1. 2. Rumusan Masalah
1.
Apakah pengertian kritik seni?
2.
Apakah jenis-jenis kritik seni?
3.
Bagaimana tahapan dalam kritik
karya seni rupa?
4.
Apakah fungsi dari kritik seni?
1. 3. Tujuan
Penulisan
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk mengetahui
:
1.
Pengertian kritik seni.
2.
Jenis kritik seni.
3.
Tahapan dalam kritik seni rupa.
4.
Fungsi kritik seni.
BAB II
PEMBAHASAN
2. 1. Pengertian
Kritik Seni
Kritik seni merupakan kegiatan
menanggapi karya seni untuk menunjukkan kelebihan dan kekurangan suatu karya
seni. Keterangan mengenai kelebihan dan kekurangan ini dipergunakan dalam
berbagai aspek, terutama sebagai bahan untuk menunjukkan kualitas dari sebuah
karya. Para ahli seni umumnya beranggapan bahwa kegiatan
kritik dimulai dari kebutuhan untuk memahami kemudian beranjak kepada kebutuhan
memperoleh kesenangan dari kegiatan memperbincangkan berbagai hal yang
berkaitan dengan karya seni tersebut. Sejalan dengan perkembangan pemikiran dan
kebutuhan masyarakat terhadap dunia seni, kegiatan kritik kemudian berkembang
memenuhi berbagai fungsi sosial lainnya. Kritik karya seni tidak hanya
meningkatkan kualitas pemahaman dan apresiasi terhadap sebuah karya seni,
tetapi dipergunakan juga sebagai standar untuk meningkatkan kualitas proses dan
hasil berkarya seni. Tanggapan dan penilaian yang disampaikan oleh seorang
kritikus ternama sangat mempengaruhi persepsi penikmat terhadap kualitas sebuah
karya seni bahkan dapat mempengaruhi penilaian ekonomis (price) dari
karya seni tersebut.
2. 2. Jenis Kritik
Seni
Kritik karya seni memiliki perbedaan
tujuan dan kualitas. Karena perbedaan tersebut, maka dijumpai beberapa jenis
kritik karya seni seperti yang disampaikan oleh Feldman (1967) yaitu kritik
populer (popular criticism), kritik jurnalis (journalistic criticism), kritik
keilmuan (scholarly criticism). dan kritik pendidikan (pedagogical criticism).
Pemahaman terhadap keempat tipe kritik seni dapat mengantar nalar kita untuk
menentukan pola pikir dalam melakukan kritik seni. Setiap tipe mempunyai ciri
(kriteria), media (alat : bahasa), cara (metoda), sudut pandang, sasaran, dan
materi yang tidak sama.
1.
Kritik Populer
Kritik populer adalah jenis kritik
seni yang ditujukan untuk konsumsi massa/umum. Tanggapan yang disampaikan
melalui kritik jenis ini biasanya bersifat umum saja lebih kepada pengenalan atau
publikasi sebuah karya. Dalam tulisan kritik populer, umumnya dipergunakan gaya
bahasa dan istilah-istilah sederhana yang mudah dipahami oleh orang awam.
2.
Kritik Jurnalis
Kritik jurnalis adalah jenis kritik
seni yang hasil tanggapan atau penilaiannya disampaikan secara terbuka kepada
publik melaui media massa khususnya surat kabar. Kritk ini hampir sama dengan
kritik populer, tetapi ulasannya lebih dalam dan tajam. Kritik jurnalistik
sangat cepat mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap kualitas dari sebuah
karya seni, tertama karena sifat dari media massa dalam mengkomunikasikan hasil
tanggapannya.
3.
Kritik Keilmuan
Kritik keilmuan merupakan jenis
kritik yang bersifat akademis dengan wawasan pengetahuan, kemampuan dan
kepekaan yang tinggi untuk menilai /menanggapi sebuah karya seni. Kritik jenis
ini umumnya disampaikan oleh seorang kritikus yang sudah teruji kepakarannya
dalam bidang seni, atau kegiatan kritik yang disampaikan mengikuti kaidah-kaidah
atau metodologi kritik secara akademis. Hasil tanggapan melalui kritik keilmuan
seringkali dijadikan referansi bagi para kolektor atau kurator institusi seni
seperti museum, galeri dan balai lelang.
4.
Kritik Kependidikan
Kritik kependidikan merupakan
kegiatan kritik yang bertujuan mengangkat atau meningkatkan kepekaan artistik
serta estetika subjek belajar seni. Jenis kritik ini umumnya digunakan di
lembaga-lembaga pendidikan seni terutama untuk meningkatkan kualitas karya seni
yang dihasilkan peserta didiknya. Kritik jenis ini termasuk yang digunakan oleh
guru di sekolah umum dalam penyelenggaraan mata pelajaran pendidikan seni.
Selain jenis kritik yang disampaikan
oleh Feldman, berdasarkan titik tolak atau landasan yang digunakan, dikenal
pula beberapa bentuk kritik yaitu: kritik formalistik, kritik ekspresivistik
dan instrumentalistik :
1. Kritik
Formalistik
Melalui pendekatan formalistik,
kajian kritik terutama ditujukan terhadap karya seni sebagai konfigurasi
aspek-aspek formalnya atau berkaitan dengan unsur-unsur pembentukannya. Pada
sebuah karya lukisan, maka sasaran kritik lebih tertuju kepada kualitas
penyusunan (komposisi) unsur-unsur visual seperti warna, garis, tekstur, dan
sebagainya yang terdapat dalam karya tersebut. Kritik formalistik berkaitan
juga dengan kualitas teknik dan bahan yang digunakan dalam berkarya seni.
2. Kritik Ekspresivistik
Melalui
pendekatan ekspresivistik dalam kritik seni, kritikus cenderung menilai dan
menanggapi kualitas gagasan dan perasaan yang ingin dikomunikasikan oleh
seniman melalui sebuah karya seni. Kegiatan kritik ini umumnya menanggapi
kesesuaian atau keterkaitan antara judul, tema, isi dan visualisasi objek-objek
yang ditampilkan dalam sebuah karya.
3. Kritik Instrumentalistik
Melalui
pendekatan instrumentalistik sebuah karya seni cenderung dikritisi berdasarkan
kemampuananya dalam upaya mencapai tujuan, moral, religius, politik atau
psikologi. Pendekatan kritik ini tidak terlalu mempersoalkan kualitas formal
dari sebuah karya seni tetapi lebih melihat aspek konteksnya baik saat ini
maupun masa lalu. Lukisan berjudul ”Penangkapan Pangeran Diponegoro” karya
Raden Saleh misalnya, dikritisi tidak saja berdasarkan kualitas teknis (formal)
nya saja tetapi keterkaitan antara objek, isi, tema dan tujuan serta pesan
moral yang ingin disampaikan pelukisnya atau interpretasi pengamatnya terhadap
konteks ketika karya tersebut dihadirkan.
2. 3. Tahapan dalam
Kritik Seni Rupa
Dalam melakukan kritik seni,
terdapat beberapa tahapan yang dilakukan. Tahapan-tahapan tersebut yakni :
1.
Deskripsi
Deskripsi adalah tahapan dalam kritik untuk menemukan, mencatat
dan mendeskripsikan segala sesuatu yang dilihat apa adanya dan tidak berusaha
melakukan analisis atau mengambil kesimpulan. Agar dapat mendeskripsikan dengan
baik, seorang pekritik harus mengetahui istilah-istilah tehnis yang umum
digunakan dalam dunia seni rupa. Tanpa pengetahuan tersebut, maka pekritik akan
kesulitan untuk mendeskripsikan fenomena karya yang dilihatnya.
2.
Analisis formal
Analisis formal adalah tahapan dalam kritik karya seni untuk
menelusuri sebuah karya seni berdasarkan struktur formal atau unsur-unsur
pembentuknya. Pada tahap ini seorang kritikus harus memahami unsur-unsur
seni rupa dan prinsip-prinsip penataan atau
penempatannya dalam sebuah karya seni.
3.
Interpretasi,
Interpretasi yaitu tahapan penafsiran makna sebuah karya seni
meliputi tema yang digarap, simbol yang dihadirkan dan masalah-masalah yang dikedepankan.
Penafsiran ini sangat terbuka sifatnya, dipengaruhi sudut pandang dan wawasan pekritiknya. Semakin luas wawasan seorang
pekritik biasanya semakin kaya interpretasi
karya yang dikritisinya.
4.
Evaluasi atau penilaian
Apabila tahap 1 sampai 3 ini merupakan tahapan yang juga umum
digunakan dalam apresiasi karya seni, maka tahap ke 4 atau tahap evaluasi merupakan
tahapan yang menjadi ciri dari kritik karya seni. Evaluasi atau penilaian adalah tahapan dalam kritik untuk menentukan
kualitas suatu karya seni bila dibandingkan
dengan karya lain yang sejenis. Perbandingan dilakukan terhadap berbagai aspek yang terkait dengan karya tersebut
baik aspek formal maupun aspek konteks.
Mengevalusi atau menilai secara kritis dapat dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
a.
Mengkaitkan sebanyak-banyaknya karya yang dinilai dengan karya
yang sejenis.
b.
Menetapkan tujuan atau
fungsi karya yang ditelaah.
c.
Menetapkan sejauh mana
karya yang ditetapkan “menyimpang” dari yang telah ada sebelumnya.
d.
Menelaah karya yang
dimaksud dari segi kebutuhan khusus dan segi pandang tertentu yang
melatarbelakanginya.
2. 4. Fungsi Kritik
Seni
Kritik seni memiliki
fungsi yang sangat strategis dalam dunia kesenirupaan dan pendidikan seni rupa.
Fungsi kritik seni yang pertama dan utama ialah menjembatani persepsi dan
apresiasi artistik dan estetik karya seni rupa, antara pencipta (seniman, artis),
karya, dan penikmat seni. Komunikasi antara karya yang disajikan kepada
penikmat (publik) seni membuahkan interaksi timbal-balik dan interpenetrasi
keduanya. Fungsi lain ialah menjadi dua mata yang saling dibutuhkan, baik
oleh seniman maupun penikmat. Seniman membutuhkan mata panah tajam untuk
mendeteksi kelemahan, mengupas kedalaman, serta membangun kekurangan. Seniman
memerlukan umpan-balik guna merefleksi komunikasi-ekspresifnya, sehingga nilai
dan apresiasi tergambar dalam realita harapan idealismenya. Publik seni
(masyarakat penikmat) dalam proses apresiasinya terhadap karya seni membutuhkan
tali penghubung guna memberikan bantuan pemahaman terhadap realita artistik dan
estetik dalam karya seni. Proses apresiasi menjadi semakin terjalin
lekat, manakala kritik memberikan media komunikasi persepsi yang memadai.
Kritik dengan gaya bahasa lisan maupun tulisan yang berupaya mengupas,
menganalisis serta menciptakan sudut interpretasi karya seni, diharapkan
memudahkan bagi seniman dan penikmat untuk berkomunikasi melalui karya seni
Menurut Sudarmaji (1970)
melihat kritik memiliki dua fungsi, yakni:
1.
Sebagai
pemberitahuan bahwa ada penyuguhan hasil seni. Sebagai
fungsi tak langsung
2.
Pembicaraan sesuatu gejala,
memberikan pengantar, lalu menilai baik buruknya suatu prestasi, serta
memberikan apresiasi.
BAB III
PENUTUP
3. 1. Kesimpulan
·
Kritik seni merupakan kegiatan
menanggapi karya seni untuk menunjukkan kelebihan dan kekurangan suatu karya
seni.
·
Dijumpai beberapa jenis kritik karya
seni seperti yang disampaikan oleh Feldman (1967) yaitu kritik populer (popular
criticism), kritik jurnalis (journalistic criticism), kritik keilmuan
(scholarly criticism). dan kritik pendidikan (pedagogical criticism).
·
Selain jenis kritik yang disampaikan
oleh Feldman, berdasarkan titik tolak atau landasan yang digunakan, dikenal
pula beberapa bentuk kritik yaitu: kritik formalistik, kritik ekspresivistik
dan instrumentalistik
·
Tahapan-tahapan tersebut yakni
:
o
Deskripsi
o
Analisis formal
o
Interpretasi,
o
Evaluasi atau penilaian
·
Menurut Sudarmaji (1970)
melihat kritik memiliki dua fungsi, yakni:
o
Sebagai
pemberitahuan bahwa ada penyuguhan hasil seni. Sebagai
fungsi tak langsung
o
Pembicaraan sesuatu gejala,
memberikan pengantar, lalu menilai baik buruknya suatu prestasi, serta
memberikan apresiasi.
DAFTAR PUSTAKA
Nn. (2012). Kritik Seni. (online) (http://sen1budaya.blogspot.co.id/2012/09/kritik-seni.html) diakses
tanggal 03 Desember 2015.
Nn. (2015). Pengertian
Kritik Karya Seni Rupa. (online) (http://sma-senibudaya.blogspot.co.id/2015/01/pengertian-kritik-karya-seni-rupa.html), diakses tanggal 03 Desember 2015.
Nn. (2014). Memahami
Kritik Seni, Pengertian, Jenis dan Fungsi. (online) (http://artfiantgel.blogspot.co.id/2014/11/pentingnya-memahami-kritik-seni.html), diakses tanggal 03 Desember 2015.
Winata
Ade. (2014). Pengertian, Ruang Lingkup
dan Jenis Kritik Seni Rupa. (online) (http://adewinataa.blogspot.co.id/2014/12/pengertian-ruang-lingkup-dan-jenis.html), diakses tanggal 03 Desember 2015.