Jumat, 01 Januari 2016

MAKALAH KRITIK SENI

MAKALAH
PENDIDIKAN SENI RUPA
KRITIK SENI



 


                                           
                                                      III E - PGSD
KELOMPOK 1
Disusun oleh :
Imasyuka Lufita             (14186206153)
Trisna Ria auretha          (14186206155)
Dina Puspita Sari           (14186206156)
Linda Arizka                  (14186206298)
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan
(STKIP) PGRI TULUNGAGUNG
Jalan Mayor Sujadi Timur No.7 Tulungagung - Jawa Timur
                  Telp/Fax : 0355-321426 email : info@stkippgritulungagung.ac.id

STKIP PGRI TULUNGAGUNG


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah melimpahkan rahmat, karunia dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami mampu menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Seni Rupa SD 1. Adapun topik yang dibahas didalam makalah ini adalah mengenai Kritik Seni. Dimana setelah membahas topic ini, diharapkan pembaca dapat memahami segala sesuatu mengenai pengertian, ruang lingkup, jenis, tahapan dan fungsi kritik seni.
Kami menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari sempurna serta masih banyak terdapat kekurangan, baik mengenai isi didalamnya maupun dari segi pengerjaannya. Hal ini disebabkan karena keterbatasan kemampuan yang kami miliki. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang inovatif demi perbaikan di masa yang akan datang.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca tentunya.


                                                                                                        Penulis,


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................         2
DAFTAR ISI.................................................................................         3
BAB I        PENDAHULUAN.....................................................         4      
1. 1.          Latar Belakang............................................................         4
1. 2.          Rumusan Masalah.......................................................         4
1. 3.          Tujuan Penulisan.........................................................         5
BAB II       PEMBAHASAN........................................................         6
2. 1.          Pengertian Kritik Seni.................................................         6
2. 2.            Jenis Kritik Seni..........................................................         6
2. 3.            Tahapan dalam Kritik Seni Rupa................................         9
2. 4.            Fungsi Kritik Seni.......................................................       10
BAB III     PENUTUP..................................................................       12
3. 1.          Kesimpulan.................................................................       12
DAFTAR PUSTAKA...................................................................       13


BAB I
PENDAHULUAN

1. 1.  Latar Belakang
Kritik adalah masalah penganalisaan dan pengevaluasian sesuatu dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman, memperluas apresiasi, atau membantu memperbaiki pekerjaan. Menurut KBBI kritik adalah kecaman atau tanggapan, kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan baik buruk terhadap suatu karya, pendapat, dan sebagainya.
Seni ialah ekspresi perasaan manusia yang dikongkritkan, untuk mengkomunikasikan pengalaman batinnya kepada orang lain (masyarakat penikmat) sehingga merangsang timbulnya pengalaman batin pula kepada penikmat yang menghayatinya. Dalam seni, terdapat nilai keindahan dan nilai estetis yang terkandung.
Di dunia seni seringkali kita menjumpai kata-kata yang bersifat kritikan. Setiap orang secara tidak sadar akan melakukan kritikan terhadap sebuah karya atau suatu benda hasil produksi yang mereka lihat atau mungkin mereka kenakan. Pada makalah ini, kelompok kami akan membahas tentang kritik seni.

1. 2.  Rumusan Masalah
1.      Apakah pengertian kritik seni?
2.      Apakah jenis-jenis kritik seni?
3.      Bagaimana tahapan dalam kritik karya seni rupa?
4.      Apakah fungsi dari kritik seni?

 
1. 3.  Tujuan Penulisan
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk mengetahui :
1.      Pengertian kritik seni.
2.      Jenis kritik seni.
3.      Tahapan dalam kritik seni rupa.
4.      Fungsi kritik seni.



BAB II
PEMBAHASAN

2. 1.  Pengertian Kritik Seni
Kritik seni merupakan kegiatan menanggapi karya seni untuk menunjukkan kelebihan dan kekurangan suatu karya seni. Keterangan mengenai kelebihan dan kekurangan ini dipergunakan dalam berbagai aspek, terutama sebagai bahan untuk menunjukkan kualitas dari sebuah karya. Para ahli seni umumnya beranggapan bahwa kegiatan kritik dimulai dari kebutuhan untuk memahami kemudian beranjak kepada kebutuhan memperoleh kesenangan dari kegiatan memperbincangkan berbagai hal yang berkaitan dengan karya seni tersebut. Sejalan dengan perkembangan pemikiran dan kebutuhan masyarakat terhadap dunia seni, kegiatan kritik kemudian berkembang memenuhi berbagai fungsi sosial lainnya. Kritik karya seni tidak hanya meningkatkan kualitas pemahaman dan apresiasi terhadap sebuah karya seni, tetapi dipergunakan juga sebagai standar untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil berkarya seni. Tanggapan dan penilaian yang disampaikan oleh seorang kritikus ternama sangat mempengaruhi persepsi penikmat terhadap kualitas sebuah karya seni bahkan dapat mempengaruhi penilaian ekonomis (price) dari karya seni tersebut.
           
2. 2.  Jenis Kritik Seni
Kritik karya seni memiliki perbedaan tujuan dan kualitas. Karena perbedaan tersebut, maka dijumpai beberapa jenis kritik karya seni seperti yang disampaikan oleh Feldman (1967) yaitu kritik populer (popular criticism), kritik jurnalis (journalistic criticism), kritik keilmuan (scholarly criticism). dan kritik pendidikan (pedagogical criticism). Pemahaman terhadap keempat tipe kritik seni dapat mengantar nalar kita untuk menentukan pola pikir dalam melakukan kritik seni. Setiap tipe mempunyai ciri (kriteria), media (alat : bahasa), cara (metoda), sudut pandang, sasaran, dan materi yang tidak sama.
1.         Kritik Populer
Kritik populer adalah jenis kritik seni yang ditujukan untuk konsumsi massa/umum. Tanggapan yang disampaikan melalui kritik jenis ini biasanya bersifat umum saja lebih kepada pengenalan atau publikasi sebuah karya. Dalam tulisan kritik populer, umumnya dipergunakan gaya bahasa dan istilah-istilah sederhana yang mudah dipahami oleh orang awam.
2.         Kritik Jurnalis
Kritik jurnalis adalah jenis kritik seni yang hasil tanggapan atau penilaiannya disampaikan secara terbuka kepada publik melaui media massa khususnya surat kabar. Kritk ini hampir sama dengan kritik populer, tetapi ulasannya lebih dalam dan tajam. Kritik jurnalistik sangat cepat mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap kualitas dari sebuah karya seni, tertama karena sifat dari media massa dalam mengkomunikasikan hasil tanggapannya.
3.         Kritik Keilmuan
Kritik keilmuan merupakan jenis kritik yang bersifat akademis dengan wawasan pengetahuan, kemampuan dan kepekaan yang tinggi untuk menilai /menanggapi sebuah karya seni. Kritik jenis ini umumnya disampaikan oleh seorang kritikus yang sudah teruji kepakarannya dalam bidang seni, atau kegiatan kritik yang disampaikan mengikuti kaidah-kaidah atau metodologi kritik secara akademis. Hasil tanggapan melalui kritik keilmuan seringkali dijadikan referansi bagi para kolektor atau kurator institusi seni seperti museum, galeri dan balai lelang.
4.         Kritik Kependidikan
Kritik kependidikan merupakan kegiatan kritik yang bertujuan mengangkat atau meningkatkan kepekaan artistik serta estetika subjek belajar seni. Jenis kritik ini umumnya digunakan di lembaga-lembaga pendidikan seni terutama untuk meningkatkan kualitas karya seni yang dihasilkan peserta didiknya. Kritik jenis ini termasuk yang digunakan oleh guru di sekolah umum dalam penyelenggaraan mata pelajaran pendidikan seni.

Selain jenis kritik yang disampaikan oleh Feldman, berdasarkan titik tolak atau landasan yang digunakan, dikenal pula beberapa bentuk kritik yaitu: kritik formalistik, kritik ekspresivistik dan instrumentalistik :
1.      Kritik Formalistik
Melalui pendekatan formalistik, kajian kritik terutama ditujukan terhadap karya seni sebagai konfigurasi aspek-aspek formalnya atau berkaitan dengan unsur-unsur pembentukannya. Pada sebuah karya lukisan, maka sasaran kritik lebih tertuju kepada kualitas penyusunan (komposisi) unsur-unsur visual seperti warna, garis, tekstur, dan sebagainya yang terdapat dalam karya tersebut. Kritik formalistik berkaitan juga dengan kualitas teknik dan bahan yang digunakan dalam berkarya seni.
2.      Kritik Ekspresivistik
Melalui pendekatan ekspresivistik dalam kritik seni, kritikus cenderung menilai dan menanggapi kualitas gagasan dan perasaan yang ingin dikomunikasikan oleh seniman melalui sebuah karya seni. Kegiatan kritik ini umumnya menanggapi kesesuaian atau keterkaitan antara judul, tema, isi dan visualisasi objek-objek yang ditampilkan dalam sebuah karya.
3.      Kritik Instrumentalistik
Melalui pendekatan instrumentalistik sebuah karya seni cenderung dikritisi berdasarkan kemampuananya dalam upaya mencapai tujuan, moral, religius, politik atau psikologi. Pendekatan kritik ini tidak terlalu mempersoalkan kualitas formal dari sebuah karya seni tetapi lebih melihat aspek konteksnya baik saat ini maupun masa lalu. Lukisan berjudul ”Penangkapan Pangeran Diponegoro” karya Raden Saleh misalnya, dikritisi tidak saja berdasarkan kualitas teknis (formal) nya saja tetapi keterkaitan antara objek, isi, tema dan tujuan serta pesan moral yang ingin disampaikan pelukisnya atau interpretasi pengamatnya terhadap konteks ketika karya tersebut dihadirkan.

2. 3.  Tahapan dalam Kritik Seni Rupa
Dalam melakukan kritik seni, terdapat beberapa tahapan yang dilakukan. Tahapan-tahapan tersebut yakni :
1.      Deskripsi
Deskripsi adalah tahapan dalam kritik untuk menemukan, mencatat dan mendeskripsikan segala sesuatu yang dilihat apa adanya dan tidak berusaha melakukan analisis atau mengambil kesimpulan. Agar dapat mendeskripsikan dengan baik, seorang pekritik harus mengetahui istilah-istilah tehnis yang umum digunakan dalam dunia seni rupa. Tanpa pengetahuan tersebut, maka pekritik akan kesulitan untuk mendeskripsikan fenomena karya yang dilihatnya. 
2.      Analisis formal
Analisis formal adalah tahapan dalam kritik karya seni untuk menelusuri sebuah karya seni berdasarkan struktur formal atau unsur-unsur pembentuknya. Pada tahap ini seorang kritikus harus memahami unsur-unsur seni rupa dan prinsip-prinsip penataan atau penempatannya dalam sebuah karya seni.
3.      Interpretasi,
Interpretasi yaitu tahapan penafsiran makna sebuah karya seni meliputi tema yang digarap, simbol yang dihadirkan dan masalah-masalah yang dikedepankan. Penafsiran ini sangat terbuka sifatnya, dipengaruhi sudut pandang dan wawasan pekritiknya. Semakin luas wawasan seorang pekritik biasanya semakin kaya interpretasi karya yang dikritisinya.


4.      Evaluasi atau penilaian
Apabila tahap 1 sampai 3 ini merupakan tahapan yang juga umum digunakan dalam apresiasi karya seni, maka tahap ke 4 atau tahap evaluasi merupakan tahapan yang menjadi ciri dari kritik karya seni. Evaluasi atau penilaian adalah tahapan dalam kritik untuk menentukan kualitas suatu karya seni bila dibandingkan dengan karya lain yang sejenis. Perbandingan dilakukan terhadap berbagai aspek yang terkait dengan karya tersebut baik aspek formal maupun aspek konteks.
Mengevalusi atau menilai secara kritis dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a.       Mengkaitkan sebanyak-banyaknya karya yang dinilai dengan karya yang sejenis.
b.      Menetapkan tujuan atau fungsi karya yang ditelaah.
c.       Menetapkan sejauh mana karya yang ditetapkan “menyimpang” dari yang telah ada sebelumnya.
d.      Menelaah karya yang dimaksud dari segi kebutuhan khusus dan segi pandang tertentu yang melatarbelakanginya.

2. 4.  Fungsi Kritik Seni
Kritik seni memiliki fungsi yang sangat strategis dalam dunia kesenirupaan dan pendidikan seni rupa. Fungsi kritik seni yang pertama dan utama ialah menjembatani persepsi dan apresiasi artistik dan estetik karya seni rupa, antara pencipta (seniman, artis), karya, dan penikmat seni. Komunikasi antara karya yang disajikan kepada penikmat (publik) seni membuahkan interaksi timbal-balik dan interpenetrasi keduanya.  Fungsi lain ialah menjadi dua mata yang saling dibutuhkan, baik oleh seniman maupun penikmat.  Seniman membutuhkan mata panah tajam untuk mendeteksi kelemahan, mengupas kedalaman, serta membangun kekurangan. Seniman memerlukan umpan-balik guna merefleksi komunikasi-ekspresifnya, sehingga nilai dan apresiasi tergambar dalam realita harapan idealismenya.  Publik seni (masyarakat penikmat) dalam proses apresiasinya terhadap karya seni membutuhkan tali penghubung guna memberikan bantuan pemahaman terhadap realita artistik dan estetik  dalam karya seni. Proses apresiasi menjadi semakin terjalin lekat, manakala kritik memberikan media komunikasi persepsi yang memadai. Kritik dengan gaya bahasa lisan maupun tulisan yang berupaya mengupas, menganalisis serta menciptakan sudut interpretasi karya seni, diharapkan memudahkan bagi seniman dan penikmat untuk berkomunikasi melalui karya seni
Menurut Sudarmaji (1970) melihat kritik memiliki dua fungsi, yakni:
1.      Sebagai pemberitahuan bahwa ada penyuguhan hasil seni. Sebagai fungsi tak langsung
2.      Pembicaraan sesuatu gejala, memberikan pengantar, lalu menilai baik buruknya suatu prestasi, serta memberikan apresiasi.




BAB III
PENUTUP

3. 1.  Kesimpulan
·         Kritik seni merupakan kegiatan menanggapi karya seni untuk menunjukkan kelebihan dan kekurangan suatu karya seni.
·         Dijumpai beberapa jenis kritik karya seni seperti yang disampaikan oleh Feldman (1967) yaitu kritik populer (popular criticism), kritik jurnalis (journalistic criticism), kritik keilmuan (scholarly criticism). dan kritik pendidikan (pedagogical criticism).
·         Selain jenis kritik yang disampaikan oleh Feldman, berdasarkan titik tolak atau landasan yang digunakan, dikenal pula beberapa bentuk kritik yaitu: kritik formalistik, kritik ekspresivistik dan instrumentalistik
·         Tahapan-tahapan tersebut yakni :
o   Deskripsi
o   Analisis formal
o   Interpretasi,
o   Evaluasi atau penilaian
·         Menurut Sudarmaji (1970) melihat kritik memiliki dua fungsi, yakni:
o   Sebagai pemberitahuan bahwa ada penyuguhan hasil seni. Sebagai fungsi tak langsung
o   Pembicaraan sesuatu gejala, memberikan pengantar, lalu menilai baik buruknya suatu prestasi, serta memberikan apresiasi.
  


DAFTAR PUSTAKA
Nn. (2012). Kritik Seni. (online) (http://sen1budaya.blogspot.co.id/2012/09/kritik-seni.html) diakses tanggal 03 Desember 2015.

Nn. (2015). Pengertian Kritik Karya Seni Rupa. (online) (http://sma-senibudaya.blogspot.co.id/2015/01/pengertian-kritik-karya-seni-rupa.html), diakses tanggal 03 Desember 2015.

Nn. (2014). Memahami Kritik Seni, Pengertian, Jenis dan Fungsi. (online) (http://artfiantgel.blogspot.co.id/2014/11/pentingnya-memahami-kritik-seni.html), diakses tanggal 03 Desember 2015.

Winata Ade. (2014). Pengertian, Ruang Lingkup dan Jenis Kritik Seni Rupa. (online) (http://adewinataa.blogspot.co.id/2014/12/pengertian-ruang-lingkup-dan-jenis.html), diakses tanggal 03 Desember 2015.